Similar topics
Pencarian
Latest topics
Mari Bersama meneliti sifat Ikhtiar manusia
Halaman 1 dari 1
Mari Bersama meneliti sifat Ikhtiar manusia
Saya ingin berdiskusi dg para dudungers, jadi mohon partisipasinya,,,
sebenarnya ini masuk dalam pembahasan takdir. tapi lebih enak membuat thread sendiri, agar pembahasannya bisa melebar serta mencakup semua inti persoalan dari takdir itu sendiri. Dulu saya pernah menulis "pembahasan mantiqi tentang qadha dan qadar", tapi itu masih sangat abstrak sekali. Dan hanya menggunakan dalil 'aqli saja. Nah sekarang, saya minta pendapat-pendapat dudungers, khususnya pada dalil naqli dan 'aqli, tidak hanya 'aqli, tidak juga hanya naqli, tapi keduanya, yang berkisar pada pembahasan qadha dan qadar dan cakupannya. Ok...gini..
Allah itu punya sifat iradah. jika diterjemahkan berarti berkehendak. Manusia punya sifat ikhtiar, artinya bisa memilih. Jika allah berkehendak pada manusia, apakah mungkin ? sedangkan manusia mempunyai sifat ikhtiar ? atau kehendak allah hanya pada benda jumud ( bintang, matahari dll )
Ridha allah, singkatnya adalah segala perbuatan yang direstui oleh allah. Allah menjadikan segala sesuatu yang terjadi menuai hikmah. Jika kita melakukan kejelekan, orang biasanya bilang, pasti ada hikmahnya. Dan perbuatan jelek tentu bukan termasuk perbuatan yang di ridhai allah. misalkan, ada suami istri. si suami selingkuh...kemudian bertobat karena melihat kesetiaan si istri setiap harinya. dan setelah bertaubat, justru menjadikan suami tambah sayang pada istri. ya,,inilah hikmah. Tapi, kenapa allah menjadikan sarana untuk bertaubat justru dari hal yang tidak di ridhai ? bertambah rasa sayangnya suami pada istri bukankah tidak harus dg selingkuhnya suami ? singkatnya...kenapa allah menjadikan hikmah justru dari perbuatan yang tidak di ridhai ?
Apakah maksud dari ayat surat yasin "Kun Fayakun" ? apakah sesimpel, jika allah menghendaki, maka Fayakun ( pasti terjadi ) ? ayatnya seperti ini : Idza arada syaian an yaqula lahu kun fayakun ( jika allah menghendaki sesuatu, maka tinggal mengucapkan Kun, maka Fayakun ( terjadilah ).
Apakah doa benar benar dikabulkan ? bukankan semua kejadian sudah tertulis di lauh mahfudz ? berarti kalau allah mengabulkan doa, bahasa mantiqnya, berarti allah sabaqaljahl ( Pernah Bodoh terhadap sesuatu ). Padahal allah tidak mungkin tidak tahu terhadap semua kejadian..
sebenarnya ini masuk dalam pembahasan takdir. tapi lebih enak membuat thread sendiri, agar pembahasannya bisa melebar serta mencakup semua inti persoalan dari takdir itu sendiri. Dulu saya pernah menulis "pembahasan mantiqi tentang qadha dan qadar", tapi itu masih sangat abstrak sekali. Dan hanya menggunakan dalil 'aqli saja. Nah sekarang, saya minta pendapat-pendapat dudungers, khususnya pada dalil naqli dan 'aqli, tidak hanya 'aqli, tidak juga hanya naqli, tapi keduanya, yang berkisar pada pembahasan qadha dan qadar dan cakupannya. Ok...gini..
Allah itu punya sifat iradah. jika diterjemahkan berarti berkehendak. Manusia punya sifat ikhtiar, artinya bisa memilih. Jika allah berkehendak pada manusia, apakah mungkin ? sedangkan manusia mempunyai sifat ikhtiar ? atau kehendak allah hanya pada benda jumud ( bintang, matahari dll )
Ridha allah, singkatnya adalah segala perbuatan yang direstui oleh allah. Allah menjadikan segala sesuatu yang terjadi menuai hikmah. Jika kita melakukan kejelekan, orang biasanya bilang, pasti ada hikmahnya. Dan perbuatan jelek tentu bukan termasuk perbuatan yang di ridhai allah. misalkan, ada suami istri. si suami selingkuh...kemudian bertobat karena melihat kesetiaan si istri setiap harinya. dan setelah bertaubat, justru menjadikan suami tambah sayang pada istri. ya,,inilah hikmah. Tapi, kenapa allah menjadikan sarana untuk bertaubat justru dari hal yang tidak di ridhai ? bertambah rasa sayangnya suami pada istri bukankah tidak harus dg selingkuhnya suami ? singkatnya...kenapa allah menjadikan hikmah justru dari perbuatan yang tidak di ridhai ?
Apakah maksud dari ayat surat yasin "Kun Fayakun" ? apakah sesimpel, jika allah menghendaki, maka Fayakun ( pasti terjadi ) ? ayatnya seperti ini : Idza arada syaian an yaqula lahu kun fayakun ( jika allah menghendaki sesuatu, maka tinggal mengucapkan Kun, maka Fayakun ( terjadilah ).
Apakah doa benar benar dikabulkan ? bukankan semua kejadian sudah tertulis di lauh mahfudz ? berarti kalau allah mengabulkan doa, bahasa mantiqnya, berarti allah sabaqaljahl ( Pernah Bodoh terhadap sesuatu ). Padahal allah tidak mungkin tidak tahu terhadap semua kejadian..
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
Wed Aug 03, 2011 5:53 pm by Tamu
» Test, just a test
Sat Jul 30, 2011 5:48 am by Tamu
» about belianet
Wed Mar 16, 2011 6:10 pm by Admin
» E BOOK ANALISA SISTEM INFORMASI
Mon Mar 07, 2011 3:09 pm by Admin
» secret annations
Thu Mar 03, 2011 3:37 pm by asrizulhajar
» bagian dasar pemrograman Java
Thu Mar 03, 2011 2:50 pm by Admin
» Dasar Pemrograman PHP dan MySQL
Thu Mar 03, 2011 2:47 pm by Admin
» kenapa kita lebih banyak teori ????
Thu Mar 03, 2011 2:11 pm by asrizulhajar
» instal WordPress dengan Domain Gratis dan Hosting Gratis
Thu Mar 03, 2011 1:59 pm by asrizulhajar